Senin, 20 Februari 2012

Uchiha Clan


The Uchiha were famous for their powerful chakra, exceptionally strong techniques, and natural aptitude for anything combat-related. The clan possessed a proficiency in fire techniques, having created several and using them more skilfully than any other. Their signature technique was the Fire Release: Great Fireball Technique. Clan members were not recognised as adults by the rest of the clan until they could successfully use this technique. The Uchiha were also highly known for their mastery of ninja tools. They themselves invented many shuriken move sets which required the use of thin metal wires, one example being the Windmill Triple Blades technique.
The Sharingan.
The Uchiha clan were most feared for their powerful Sharingan, a kekkei genkai which gives them the ability to see the "colours" of chakra, allowing them to analyse and copy their opponent's skills, along with a number of other abilities. Only a select few members of the Uchiha clan manifested the Sharingan. Due to their natural affinity for battle, and their proficiency with eye genjutsu, many ninjas considered it more tactically favourable to flee rather than face an Uchiha shinobi in one-on-one combat. Among the techniques granted by the Sharingan, the Izanagi is deemed to be forbidden, due to it rendering the user blind in exchange for temporarily manipulating reality and fantasy within the user's own personal space, such as turning injuries and even death inflicted upon the user into mere illusions. Though the clan was feared for their Sharingan, the eyes have also been transplanted into various characters outside the clan.
Madara and Izuna, the first Uchiha to awaken the Mangekyō Sharingan.
Madara Uchiha was the first to develop an advanced form of the Sharingan, theMangekyō Sharingan, which can be activated by the pain of losing close friends or family members. However, frequent use of the Mangekyō Sharingan deteriorates the user's eyesight and results in blindness. Only by taking the eyes of a sibling can one's vision be restored, a process that results in the creation of an Eternal Mangekyō Sharingan (永遠の万華鏡写輪眼, Eien no Mangekyō Sharingan). Itachi indicated that the intricacies of the Mangekyō Sharingan were only discovered after years of trial and error, implying that many Uchiha throughout history had made the attempt to gain the Mangekyō Sharingan.
One member of the clan, Madara, had managed to awaken the Rinnegan, shortly before his death. As it has been hinted that this was a natural evolution of the Eternal Mangekyō Sharingan, there remains the potential for others in possession of the latter to awaken the ability too. However, the exact requirements involved in this process have yet to be disclosed.

Minggu, 19 Februari 2012

Minggu, 29 Januari 2012

5 Laptop tertipis dan tercanggih

1:35, weighing only grams and a thickness of 13 millimeters makes the Acer Aspire one laptop S3 / Ultrabook thinnest in Indonesia,
Detail specification Acer Aspire S3 Ultrabook:
Core i3, i5, i7 ultra-low voltage CPU
Windows 7 Home Premium
13.3-inch HD LED, 1366 x 768
2x USB 2.0, HDMI-out port
Hybrid 320 GB HDD + 20 GB SSD
1.3MP camera and microphone
Acer InviLink Nplify 802.11 b/g/n Wi-Fi CERTIFIED, Bluetooth 4.0 + HSR
Dolby Home Theater v4, combo audio jack
OS: Windows 7 Home Premium
Magnesium-Aluminum alloy chassis and a lid with a fingerprint-free metal finish
Full-size Acer FineTip chiclet keyboard

DELL XPS 15z Laptop 15 Inch Super Tipis
With Demensional :Height: 0.97″ (24.68mm)
Width: 15.15″ (384.85mm) Depth 10.25″ (260.37mm)
DELL XPS 15Z make one of the thinnest laptops in Indonesia today, as for spesifakasi details:
Intel® Core™ i5-2430M processor 2.40 GHz with Turbo Boost 2.0 up to 2.90 GHz
Intel® Core™ i7-2640M processor 2.80 GHz with Turbo Boost 2.0 up to 3.50 GHz
Genuine Windows® 7 Home Premium, 64-Bit, English
6GB Shared Dual Channel DDR3 1333MHz Memory
8GB Shared Dual Channel DDR3 1333MHz Memory
Intel® HM67
NVIDIA® GeForce® GT 525M 1GB graphics with Optimus
15.6″ HD (720P) WLED Display with Webcam
15.6″ 300-nit FHD (1080P) WLED Display with Webcam
High Definition Audio +Waves MaxxAudio® 35.1 Surround sound can be supported via HDMI
Up to 500GB* SATA hard drive (7200RPM)
Up to 256GB* Solid State hard drive
Slot load 8x DVD+/-RW (reads & writes to CD/DVD) (9.5mm)
8-Cell Lithium Ion Primary Battery (64WHr, 2.2AHr)
Up to 8 hours, 22 minutes* of battery life
Webcam,1.3MP HD with dual array digital microphones

Sepeda motor termahal didunia

KuPunyaIlmu ― Apakah anda punya sepeda motor??? pernah mendengar sepeda motor yang paling mahal didunia????Memiliki kendaraan bermotor saja mungkin sudah sangat beruntung bagi sebagian orang, namun yang namanya sifat manusia adalah tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Bila motor lama usang, selalu mencari motor baru yang lebih bagus dan mahal. Inilah sepeda motor termahal didunia, namanya Dodge Tomahawk v10 Superbike. Sepeda motor ini di bandrol dengan harga US$555 Ribu atau sekitar Rp 5 Milyar.[...]
Sepeda Motor Termahal Di Dunia

10 teknik bicara pada balita

Diajak bicara tak menoleh, bukan tanda si kecil tak tahu sopan santun. Di usia balita, perhatian mudah teralih dan anak belum paham dengan tata laksana berbicara dengan orang lain yang benar. Anda perlu membuatnya menatap Anda saat Anda mengajaknya bicara.

1. Minta untuk menatap
Setiap anak terlihat tidak mendengar perkataan Anda, ulangi terus. Jika tetap tampak tidak mendengar, segera minta dia untuk menatap Anda. “Adik, lihat Bunda dong.

Bunda sedang bicara dengan adik, lho!” Katakan dengan nada halus agar si kecil tidak merasa diintimidasi. Permintaan untuk menatap ini menjadi salah satu cara belajar anak, bahwa berbicara dengan orang lain harus dengan cara menatap lawan bicaranya.

2. Posisi badan sejajar


Posisikan badan Anda sejajar dengan tinggi badan anak dengan jarak tidak terlalu jauh. Posisi seperti ini membantu anak fokus pada Anda. Ia dapat menangkap pesan yang Anda berikan dan berdialog dengan Anda. Ketika si kecil masih terlihat tidak menoleh atau memerhatikan Anda, sentuh pundaknya sebagai bentuk meminta perhatiannya.

Bila jarak Anda dan si kecil jauh, Anda akan kesulitan untuk menyentuhnya, bahkan ia bisa merasa Anda tidak menganggapnya sebagai lawan bicara yang penting, begitu juga dengan pesan yang Anda sampaikan.

3. Kontak mata
Anda sering mendengar “bicara empat mata” yang artinya pembicaraan yang membutuhkan kontak mata yang kuat. Kontak mata sangat dibutuhkan ketika Anda berbicara dengan anak.

Kontak mata menandakan Anda bersungguh-sungguh mengajaknya berbicara. Si kecil juga merasa dirinya dianggap sebagai orang penting bagi Anda. Bukan hanya kalimat menegur atau perintah yang membutuhkan kontak mata dengan anak, dialog sederhana juga membutuhkan kontak mata.

4. Bermain peran berbicara dengan orang lain
Bisa jadi anak tidak paham bagaimana memperlakukan lawan bicaranya. Dia sebenarnya mengerti apa yang Anda bicarakan, dia juga mau melakukan apa yang Anda minta. Ajarkan cara berbicara pada orang lain dengan mengajaknya bermain peran. Gunakan boneka-boneka milik anak.

Berikan peran kepada masing-masing boneka. Posisikan wajah boneka berhadap-hadapan ketika sedang berbicara agar si kecil tahu begitulah sikap yang baik ketika berbicara dengan orang lain.

5. Cari perhatian anak
Kemampuan si kecil tentang pemahaman dan tingkat konsentrasi yang belum sempurna mengharuskan Anda selalu mencari perhatian anak.

Satu kali dipanggil tidak menengok, dua kali dan ketiga kali masih juga belum menengok ke arah Anda, segera cari perhatiannya, misalnya dengan menghampiri kemudian menyodorkannya satu barang yang membuat si kecil tertarik berbicara dengan Anda. Meski begitu hati-hati, jangan sampai barang tersebut malah terlalu mengalihkan perhatiannya. Jika ini terjadi, langsung jauhi barang tersebut.

6. Beri penjelasan
“Adik, lihat Bunda dong kalau diajak bicara?!” Anda sering mengucapkan kalimat ini ketika si kecil tak juga memerhatikan Anda. Berhasil?

Tidak selalu! Ia bosan mengapa harus menatap Anda ketika berbicara dengan Anda. Dia tidak tahu kenapa itu harus dilakukannya. Anda perlu memberikan penjelasan mengapa Anda mengharapkan si kecil menatap Anda. Lengkapi kalimat “Lihat, Bunda dong” dengan “Lihat Bunda dong, karena kamu perlu melihat ini adalah mainan yang harus kamu bereskan.”

Jelaskan pula bahwa menatap orang yang sedang berbicara merupakan bentuk penghargaan dan bersikap santun kepada orang tersebut.

7. Ketahui kemampuan pemahaman anak
Setiap anak punya kemampuan pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah paham bila Anda bertanya “Alasan apa yang membuat kamu melakukan itu?” Namun, ada juga yang baru bisa paham bila Anda bertanya “Adik, Bunda ingin bertanya, kamu tadi kenapa membuang gelas-gelas itu?”

Alasan anak tidak menatap Anda ketika diajak berbicara, bisa saja karena dia tidak paham kepada siapa Anda bicara dan Anda bicara tentang apa. Gunakan kalimat pendek, dan sederhana sebab kemampuan konsentrasi anak usia 2-3 tahun masih belum berkembang sempurna.

8. Pilih momen
Menunggu momen yang tepat untuk berbicara dengan orang lain, termasuk si kecil, merupakan cara yang jitu. Orang dewasa saja tidak mau diganggu bila sedang asyik dengan aktivitasnya, begitu juga anak. Jika Anda bisa menunggu dia hingga tidak terlalu sibuk, mengapa tak menunggu? Kalau anak sudah selesai dengan aktivitasnya, mudah untuk Anda mengajaknya berbicara berhadapan.

Untuk mengetahui, mulailah pendekatan terlebih dahulu sebagai bentuk interupsi. Cara ini membuat anak memiliki persiapan untuk menghentikan aktivitasnya.

9. Minta tolong
Percaya dengan salah satu dari 6 huruf ajaib, “TOLONG”? Coba, katakan “Tolong...” ketika berbicara pada anak sebelum mengemukakan kalimat perintah. Si kecil niscaya tidak merasa dipaksa dan diperintah sehingga ia tidak lagi mengulang perilaku tidak mau melihat, sebagai bentuk atau cara pura-pura tidak mendengar ucapan Anda.

Cara ini sekaligus mengajarkan anak bagaimana bersikap santun.

10. Beri contoh
Mengajarkan bagaimana mendengarkan dan menatap si pembicara butuh contoh konkret. Jika anak merasa didengar dan ditatap ketika sedang berbicara, ia akan menyerap dan meniru bagaimana menjadi pendengar yang baik atau merespons sumber pembicara.

Sejarah ditemukan nya simbol "+", "-"

PERNAHKAH kamu mengamati logo atau lambang seperti di samping ini ? Nah kamu mungkin sudah tahu, itu adalah lambang untuk menyatakan jenis kelamin lelaki dan wanita. Mengapa simbolnya seperti itu? Apa arti yang terkandung pada simbol itu? Bagaimana sejarahnya?

Cukup menakjubkan bahwa keberadaan simbol itu sudah cukup lama. Didalam dunia Ilmu pengetahuan saja, lambang ini untuk pertamakalinya dipakai pada tahun 1753 oleh Pengarang buku Species Plantarum. Sebelumnya simbol-simbol yang menyatakan laki dan perempuan ini ditemukan pada peninggalan-peninggalan kuno pada jaman prasejarah.

Sebelum ada tulisan, bangsa-bangsa prasejarah menggunakan gambar dan simbol untuk “berkomunikasi”. Para ahli mencoba untuk mencari hubungan mengapa simbol tersebut yang digunakan untuk menunjukkan laki dan perempuan.

Ada yang berpendapat tanda lingkaran dan panah menunjukkan bahwa laki-laki saat itu memang dikenal sebagai pemburu yang bersenjatakan tombak, sementara simbol lingkaran dengan tanda silang dibawahnya, sebagai penggambaran perempuan, menunjukkan bahwa wanita memiliki kecenderungan bercermin (lambang itu dianalogikan sebagai cermin bergagang).

Namun ada juga yang menyebutkan bahwa simbol-simbol itu telah mengalamai perubahan sejak lama, yang diturunkan dari bentuk fisik manusia laki-laki dan perempuan.

simbol ini juga digunakan sebagai simbol planet di tata surya kita, yaitu untuk Mars dan Venus (yang selanjutnya juga dikenal : Mars sebagai gambaran laki-laki, dan Venus untuk Perempuan).

UBI KAYU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TANAH


Ubi Kayu (Mannihot esculenta)
Ubi kayu (Mannihot esculenta) termaasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.
Ubi kayu dikenal dengan nama Cassava (Inggris), Kasapen, sampeu, kowi dangdeur (Sunda); Ubi kayu, singkong, ketela pohon (Indonesia); Pohon, bodin, ketela bodin, tela jendral, tela kaspo (Jawa).
Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain : – Kalori 146 kal – Protein 1,2 gram – Lemak 0,3 gram – Hidrat arang 34,7 gram – Kalsium 33 mg – Fosfor 40 mg – Zat besi 0,7 mg Buah ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin B1 0,06 mg – Vitamin C 30 mg – dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin A 11000 SI – Vitamin C 275 mg – Vitamin B1 0,12 mg – Kalsium 165 mg – Kalori 73 kal – Fosfor 54 mg – Protein 6,8 gram – Lemak 1,2 gram – Hidrat arang 13 gram – Zat besi 2 mg – dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat.
   Secara taksonomi ubi kayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Suku : Euphorbiaceae
Subsuku : Crotonoideae
Tribe : Manihoteae
Marga : Mannihot
Spesies : M. esculenta

            Fungsi singkong (ubi kayu) sudah mulai bergeser, dari penyediaan bahan pangan, berpotensi menjadi bahan baku untuk pengembangan bio-ethanol. Kebutuhan bio-ethanol sampai dengan 2010 tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 1,8 juta kilo liter. Demikian yang dilaporkan Mingguan AgroIndonesia, dalam seminar di Puslitbang Tanaman Pangan Bogor.
Dalam seminar yang berjudul “Skenario Pengembangan Ubi Kayu Mendukung Program Pengembangan Energei Alternatif Bersumber dari Bio-Ethanol”, J. Wargiono mengatakan bahwa untuk mendukung program tersebut perlu “menggenjot” produksi ubi kayu secara nasional hingga 15%. Lebih lanjut mengatakan bahwa besarnya kebutuhan industri agar pasokannya bahan bakunya aman, memang sudah dihitung. Selain itu tidak semua propinsi wajib mengembangkan dan mengikuti skenario ini. Jika daerah-daerah tersebut terdapat daerah kantung-kantung kemiskinan dan kelaparan, prioritas utama untuk mendukung penyediaan bahan pangan.

1.2       Pati ataun Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji”. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji.
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

2.3       Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol. Adapun manfaat pemakaian gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair, mengurangi impor BBM, menguatkan
security of supply bahan bakar, meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah, meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan pemanasan global dan pencemaran udara (bahan bakar ramah lingkungan) dan berpotensi mendorong ekspor komoditi baru. Bioetanol tersebut bersumber dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan tebu. Adapun konversi biomasa tanaman tersebut menjadi bioethanol adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel  Konversi biomasa menjadi bioetanol
Biomassa
Jumlah biomassa (kg)
Kandungan gula (kg)
Jumlah hasil bioetanol (liter)
Biomassa : Bioetanol
Ubi Kayu
1.000
250-300
166,6
6,5 : 1
Ubi Jalar
1.000
150-200
125
8 : 1
Jagung
1.000
600-700
400
2,5 : 1
Sagu
1.000
120-160
90
12:1
Tetes
1.000
500
250
4:1
Sumber data : Balai Besar Teknologi Pati-BPPT,2006

2.4     Bensin
            Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Makin sedikit ketukan makin baik mutu bensin, makintinggi nilai oktannya.
            Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu “isooktana”dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, diberi nilai oktan 100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak, diberi nilai oktan 0 (nol). Suatu campuran yang terdiri dari 80% iso oktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100) + (20/100 x 0) = 80.
            Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi dari pada isomer rantai lurusnya.
            Pertamax hanya terdiri atas senyawa isooktana dan n-heptana, melainkan mutunya atau jumlah ketukan yang dibutuhkan setara dengan campuran isooktana dan n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88 dan pertamax plus mempunyai nilai oktan 95. Nilai oktan bensin harus dinaikan sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat dilakukan dengan reforming atau menambahkan zat anti ketukan. Reforming adalah suatu proses untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang, dengan demikian akan menaikan nilai oktan.
            Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan dinegara kita adalah Tetraethyl Lead (TEL). Zat ini dapat menaikan nilai oktan 15 poin, tetapi dapat menghasilkan timbal hitam bersama asap kendaraan yang akan menempel pada komponen mesin. Untuk mencegah supaya timbal hitam tersebut tidak menempel pada komponen mesin dicampurkan pula etilen bromida, C2H4Br2. Tetapi hal ini justru menghasilkan timbal bromida yang keluar bersama asap kendaraan, yang mana senyawa ini sangat beracun yang dapat merusak otak. Dan pada akhirnya senyawa etilen bromida sekarang diganti menjadi methyl tertiary buthyl ether (MTBE)

BAB III: METODOLOGI PENULISAN
3.1       Metode Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni suatu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka (non statistik).

3.2       Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melalui studi literatur (literature reseach). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel di internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.3       Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dimana analisa deskriptif kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.

3.4       Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi penulisan, Bab IV Pembahasan, dan Bab V Penutup.

BAB IV:  PEMBAHASAN
4.1 Cara mengolah ubi Kayu menjadi Bioetanol
125 kg singkong segar dikupas, semua jenis dapat dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil. Singkong yang telah dicacah dikeringkan hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless steel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100 oC selama 0,5 jam.
Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam tangki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong, perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebelum digunakan, Aspergillus dikulturkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati.
Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17-18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces untuk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebih tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28-32 oC dan pH 4,5-5,5. Setelah 2-3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6-12 % etanol.
Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein. Meski telah disaring, etanol masih bercampur air. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78 oC atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100 oC. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100 oC. Pada suhu itu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dicampur dengan bensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120-130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek.

4.2Prospek Pengembangan Bioetanol dari Ubi Kayu di Provinsi Bengkulu
Petunjuk pelaksanaan pengembangan energi alternatif secara detail sudah diatur dalam dokumen Pengelolaan Energi Nasional (PEN). Didalamnya disebutkan mengenai rencana (roadmap) pengembangan seluruh jenis energi alternatif. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menerbitkan Inpres tentang biofuel (biodisel dan bioetanol) yang akan merinci insentif bagi pengembangan biofuel, termasuk instruksi kepada menteri-menteri untuk menindaklanjuti di departemen masing – masing.
Pengembangan perkebunan energi akan memberikan dampak bagi penghematan sumber energi tak terbarukan, meningkatkan ketahanan energi nasional dan berkurangnya biaya kesehatan akibat pencemaran udara serta akan membuka peluang usaha bagi masyarakat, di samping tujuan utamanya untuk mereklamasi lahan kritis yang ada.
Untuk menjaga keseimbangan lingkungan (bioferacy), variasi komposisi jenis tanaman sangat dimungkinkan. Namun tetap harus diperhatikan jenis tanaman yang akan dipilih, sehingga diharapkan mampu mengangkat harkat plasma nutfah dari endemik Babel ke taraf yang lebih tinggi.
           Dengan diterbitkannya tujuh izin investasi pembangunan pabrik energi alternatif (biodiesel dan bioetanol) oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada pertengahan tahun 2005 yang lalu, memperkuat indikasi bahwa peluang bisnis di bidang bioenergi sudah dilirik para investor, sehingga pengembangan perkebunan energi menjadi sesuatu yang prospektif di masa depan (Agustus 2007).

4.3Potensi Ubi Kayu di Provinsi Bengkulu
Potensi ubi kayu di Bengkulu cukup besar dengan luas panen (Ha) 7,186, produksi  (ton) 81,391, dan hasil/Ha (ton/Ha) 11,30. Ini membuktikan bahwa masyarakat Bengkulu bisa tak tergantung kepada penggunaan bahan bakar bensin. Karena Ubi kayu tidak susah untuk dikembangkan mengingat cara menanamnya yang mudah dan simple. Jadi potensi pembuatan bioetanol ini sangat besar di provinsi Bengkulu sebab, Provinsi Bengkulu memiliki luas 1.978.870 Ha, dengan sebagian besar daerah yang belum dikelola dengan baik. Jika program bioetanol ini memang betul – betul diperhatikan pemerintah daerah maka, Bengkulu akan jadi pensuply bahan baku bioetanol tersebut.

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online